LG mempunyai jawaban terkait problem
baterai jam tangan pintar. Hal itu untuk memberi jawaban atas problem
smartwatch yang mati otomatis jika tidak dipergunakan.
LG memperlihatkan sebuah halaman teaser untuk G-Watch, yang
menampakkan smartwatch berbasis Android Wear memiliki layar yang selalu
dalam keadaan menyala alias ‘always on’.
Hal itu merupakan perbedaan besar yang dimiliki LG dibanding jam tangan pintar Galaxy Gear milik Samsung, yang mematikan screen sampai kamu menggoyangkan kembali pergelangan tangan.
LG tidak menjelaskan teknologi apa yang digunakan agar screen ‘always on’, tetapi ada dua kemungkinan: bisa jadi sebuah screen LCD ‘transflektif’ seperti yang digunakan pada SmartWatch 2 Sony.
Display warna SmartWatch 2 bisa berhari-hari menyala, tetapi warna akan melemah (abu-abu) untuk menghemat power ketika perangkat tidak sedang digunakan.
Pilihan potensial lain adalah LG menggunakan teknologi display Mirasol dari Qualcomm, yang bisa tetap menyala seharian dengan warna layar penuh. Teknologi Mirasol adalah produk yang belum diproduksi secara missal, tetapi Qualcomm menjual hasil eksperimen jam tangan pintar berbasis teknologi Mirasol, dinamai Toq, seharga 250 dolar.
LG mengklaim G-Watch produknya juga kedap debu dan air, dan akan hadir dalam warna hitam dengan sebuah pengikat jam warna hitam dan warna emas sampanye dengan pengikat warna putih.
Efisiensi power saat ini jadi isu utama jam tangan pintar, sebab jam tangan pintar berbentuk kecil tetapi mampukah ia memiliki teknologi baterai yang awet. Para pencipta jam tangan ini bergelut diantara pilihan membuat jam tangan pintar berpenampilan bagus dengan pilihan baterai yang awet. Keduanya apakah bisa dipadukan?
Jam tangan pintar berbasis Android Wear pertama menangkap problem ini, meskipun mereka telah berusaha keras memecahkan masalah ini. Motorola telah menyarankan bahwa hal itu bisa dipecahkan dengan semacam teknologi manajemen power, yang sudah dicoba pada Moto G, tinggal bagaimana membuat baterai berkekuatan sama namun dengan bentuk lebih kecil. Sayangnya, Motorola tak menjelaskan detilnya.
Source
Hal itu merupakan perbedaan besar yang dimiliki LG dibanding jam tangan pintar Galaxy Gear milik Samsung, yang mematikan screen sampai kamu menggoyangkan kembali pergelangan tangan.
LG tidak menjelaskan teknologi apa yang digunakan agar screen ‘always on’, tetapi ada dua kemungkinan: bisa jadi sebuah screen LCD ‘transflektif’ seperti yang digunakan pada SmartWatch 2 Sony.
Display warna SmartWatch 2 bisa berhari-hari menyala, tetapi warna akan melemah (abu-abu) untuk menghemat power ketika perangkat tidak sedang digunakan.
Pilihan potensial lain adalah LG menggunakan teknologi display Mirasol dari Qualcomm, yang bisa tetap menyala seharian dengan warna layar penuh. Teknologi Mirasol adalah produk yang belum diproduksi secara missal, tetapi Qualcomm menjual hasil eksperimen jam tangan pintar berbasis teknologi Mirasol, dinamai Toq, seharga 250 dolar.
LG mengklaim G-Watch produknya juga kedap debu dan air, dan akan hadir dalam warna hitam dengan sebuah pengikat jam warna hitam dan warna emas sampanye dengan pengikat warna putih.
Efisiensi power saat ini jadi isu utama jam tangan pintar, sebab jam tangan pintar berbentuk kecil tetapi mampukah ia memiliki teknologi baterai yang awet. Para pencipta jam tangan ini bergelut diantara pilihan membuat jam tangan pintar berpenampilan bagus dengan pilihan baterai yang awet. Keduanya apakah bisa dipadukan?
Jam tangan pintar berbasis Android Wear pertama menangkap problem ini, meskipun mereka telah berusaha keras memecahkan masalah ini. Motorola telah menyarankan bahwa hal itu bisa dipecahkan dengan semacam teknologi manajemen power, yang sudah dicoba pada Moto G, tinggal bagaimana membuat baterai berkekuatan sama namun dengan bentuk lebih kecil. Sayangnya, Motorola tak menjelaskan detilnya.
Source
Smartwatch LG Janjikan Teknologi Display 'Always On'
4/
5
Oleh
Unknown
