Wednesday 28 August 2013

Pemerintah Amerika Serikat Mengatakan Bahwa Android Merupakan Magnet Bagi Malware


Masalah fragmentasi bukan hanya menjadi masalah Google, namun juga menjadi perhatian pemerintah federal. Sebuah penelitian yang diterbitkan oleh Department of Homeland Security (DHS) dan Biro Investigasi Federal (FBI) mengatakan bahwa perangkat Android membuat sejumlah bagian di lembaga AS rentan terhadap malware karena banyaknya perangkat yang dijalankan dengan versi lama dari OS mobile.

Seperti yang dilansir dari The Verge (27/08/2013) Serangan malware yang didokumentasikan dalam penelitian ini, 79 persen terjadi pada perangkat android. Sementara Apple IOS hanya 0,7 persen dari ancaman malware yang tercatat. Selain masalah fragmentasi, fakta bahwa Android adalah OS mobile yang paling banyak digunakan di planet ini juga membuatnya menjadi target para hacker, DHS dan FBI mengatakan.

Sekitar setengah dari malware mengancam perangkat Android yang ditemui dalam penelitian ini didasarkan dari data yang dikumpulkan pada tahun 2012 datang melalui pesan teks yang di-instal dan menyerang aplikasi. Karena sejauh ini tidak ada organisasi yang mengatakan bahwa perangkat Android tidak boleh digunakan.

Tapi DHS dan FBI mengeluarkan pernyataan bersama yang menawarkan temuan penelitian ini sebagai hal untuk polisi, pemadam kebakaran dan responden darurat lainnya agar mempertimbangkannya. Mengenai hal ini pejabat Google tidak menanggapi dalam konferensi pers.

Symbian, OS ponsel Nokia lama yang telah mundur menyumbang 19 persen dari serangan malware yang didokumentasikan dalam penelitian. Windows Phone dan BlackBerry sementara ini masing-masing menyumbang 0,3 persen dari persentasi malware.

“Peningkatan penggunaan perangkat mobile oleh federal, negara dan otoritas lokal membuat hal ini menjadi lebih penting daripada sebelumnya untuk menjaga OS Patch dan up-to-date,” DHS dan FBI mengatakan.

Related Posts

Pemerintah Amerika Serikat Mengatakan Bahwa Android Merupakan Magnet Bagi Malware
4/ 5
Oleh