Pertumbuhan
dan perkembangan dua perusahaan besar, yaitu Google dan Samsung di
persaingan perangkat mobile, seolah telah membuat Apple hampir tidak
berdaya. Kurangnya daya untuk berinovasi disebut-sebut sebagai salah
satu faktor utama yang secara langsung menghadang perusahaan yang
dikenal sebagai pembuat perangkat-perangkat teknologi terbaik di dunia.
Hingga akhirnya, Apple pun mengalami stagnansi dalam penjualan produknya
di pasaran.
Dalam sebuah laporan keuangan, Apple memang menunjukkan
sebuah penurunan yang cukup signifikan. Menurut data yang dirilis oleh
The Verge, Rabu (24/04/2013), Apple mampu meraih keuntungan hingga
US$9,5 milyar (sekitar Rp92,4 trilyun) dari keseluruhan pendapat senilai
US$43,6 milyar (Rp424 trilyun) pada kuartal kedua 2013, dibandingkan
keuntungan US$11,6 milyar (Rp112,83 trilyun) dan pendapatan US$39,2
miliar (Rp381,3 trilyun) pada periode yang sama pada 2012, serta US$13,1
milyar (Rp127,4 trilyun) profit dan US$54,5 milyar (Rp530,1 trilyun)
pendapatan pada kuartal sebelumnya.
Data yang sama juga menunjukkan bahwa penjualan perangkat
iPhone juga mengalami stagnansi dalam beberapa tahun belakangan. Pada
kuartal kedua 2013, Apple berhasil menjual 37,05 unit selama kuartal
kedua 2013. Walaupun mengalami peningkatan sebesar tujuh persen
dibandingkan periode tahun lalu. Namun di bagian lain, iPad mengalami
peningkatan penjualan yang cukup drastis, karena berhasil terjual 19,5
juta unit. Di kuartal kedua 2012, iPad “hanya” laku sebanyak 11,8 juta
unit di pasaran.
Apple juga menunjukkan kegagalannya dalam memasarkan Mac.
Menurut laporan yang sama, Mac mengalami penurunan penjualan, dari 4
juta unit menjadi 3,95 unit, walaupun Apple tetap mendapatkan
keuntungan, karena harga Mac yang dibanderol cukup tinggi. Perangkat
iPod juga mengalami degradasi penjualan dan hanya terjual sebanyak 5,6
juta unit, dibandingkan periode sebelumnya yang berhasil mencapai 7,7
juta unit.
Laporan Keuangan Tunjukkan Gejala Turunnya Performa Apple di Pasaran
4/
5
Oleh
Unknown