Ambisi
perusahaan-perusahaan asal China untuk mengekspansi Eropa dengan
produk-produk smartphone terbarunya mulai mendapatkan tantangan yang
cukup berat. Namun tantangan itu tidak datang dari para kompetitor,
melainkan sebuah badan pengatur persaingan usaha Uni Eropa. Menurut juru
bicara badan tersebut, dua perusahaan asal China saat ini tengah
diperiksa berkaitan dengan dugaan persaingan anti-kompetitif.
Menurut laporan yang dirilis oleh TheVerge, Sabtu
(18/05/13), ZTE dan Huawei ditengarai telah melakukan pelanggaran yang
mencederai peraturan persaingan usaha di Eropa. European Union Trade
Commissioner Karel De Gucht menyebutkan bahwa kedua perusahaan tersebut
telah melakukan pemotongan harga dari produk-produknya, sehingga
menciptakan persaingan yang tidak sehat di tengah pasar perangkat mobile
Eropa.
De Gucht hingga saat ini memang masih belum mengajukan
tuntutan penyelidikan secara formal, namun ia tetap akan melakukan
langkah-langkah strategis demi menciptakan persaingan yang sehat di
Eropa. “Huawei dan ZTE telah melakukan dumping di pasar Eropa,” ungkap
De Gucht seperti yang JerukNipis kutip dari The Verge. Dumping adalah
sebuah aksi yang memangkas harga sebuah produk menjadi jauh lebih
rendah, ketimbang para kompetitornya.
Menghadapi tuduhan tersebut, Huawei tidak tinggal diam.
Seorang juru bicara Huawei menegaskan bahwa mereka selalu bermain secara
fair dan berhasil memenangkan kompetisi berkat teknologi-teknologinya
yang inovatif dan berkualitas. Huawei juga menyanggah aksi dumping,
seperti yang dituduhkan oleh badan persaingan usaha Uni Eropa tersebut.
“Beberapa perusahaan Eropa selalu menyalahkan piihak
(perusahaan) China ketika mereka kalah dalam persaingan. Padahal
kekalahan tersebut disebabkan oleh kemalasan mereka sendiri,” ungkap Tao
Jingwen kepada China Daily, menanggapi tuduhan-tuduhan yang disampaikan
Gucht.
Dianggap Melakukan Politik Dumping di Eropa, Huawei dan ZTE Terancam Dicekal
4/
5
Oleh
Unknown