Acara peluncuran Blackberry 10 juga akan
menandai sebuah transisi besar dalam platform yang dibawa Blackberry.
Dengan begitu, platform yang sedang digunakan sekarang akan diganti
dengan platform keluaran QNX Neutrino Real Time Operating System
(RTOS).
QNX merupakan perusahaan yang disebut juga dengan QNX Software System. Sebagi Mikrokernel berbasis OS, QNX didasarkan pada gagasan menjalankan sebagian dari OS dalam bentuk sejumlah tugas kecil, yang dikenal sebagai server.
Hal ini berbeda dari Kernel Monolitik konvensional, dimana sistem operasi adalah program yang sangat besar terdiri dari sejumlah 'bagian' dengan kemampuan khusus. Dalam kasus QNX, penggunaan mikrokernel memungkinkan pengguna untuk mematikan fungsionalitas tanpa harus mengubah OS itu sendiri, melainkan hanya server yang tidak dapat berjalan.
Seperti dilansir oleh Crackberry, penggantian platform saat ini dengan QNX merupakan penggantian OS kedua yang dilakukan RIM sejak 2001. Di tahun tersebut, RIM meluncurkan Blackberry pertama dengan model yang bisa dipakai untuk menerima telepon, yaitu Blackberry 5810 yang memakai sistem Java 2 Micro Edition (J2ME). Dengan bermodalkan sistem operasi tersebut, ternyata membuat Blackberry belum mampu bersaing dengan kompetitor yang lebih populer pada masa itu.
Hingga masuknya Mike Lazaridis, sebagai CEO RIM dengan idenya yang cemerlang hingga menghadirkan Blackberry OS yang terbukti mampu membawa Blackberry mencicipi kesuksesan sebagai smartphone terbaik dunia di tahun 2000-an. "Oh we'll never rewrite the OS. It would be too risky.", ujar Mike saat itu.
Namun sejak April 2010, Mike memiliki ide untuk mengganti Blackberry OS dengan QNX yang pada saat itu sudah digunakan sebagai sistem di mobil mewah keluaran Audi, Porsche, dan Jaguar. Jadi, apakah kamu siap memiliki perangkat Blackberry 10?
QNX merupakan perusahaan yang disebut juga dengan QNX Software System. Sebagi Mikrokernel berbasis OS, QNX didasarkan pada gagasan menjalankan sebagian dari OS dalam bentuk sejumlah tugas kecil, yang dikenal sebagai server.
Hal ini berbeda dari Kernel Monolitik konvensional, dimana sistem operasi adalah program yang sangat besar terdiri dari sejumlah 'bagian' dengan kemampuan khusus. Dalam kasus QNX, penggunaan mikrokernel memungkinkan pengguna untuk mematikan fungsionalitas tanpa harus mengubah OS itu sendiri, melainkan hanya server yang tidak dapat berjalan.
Seperti dilansir oleh Crackberry, penggantian platform saat ini dengan QNX merupakan penggantian OS kedua yang dilakukan RIM sejak 2001. Di tahun tersebut, RIM meluncurkan Blackberry pertama dengan model yang bisa dipakai untuk menerima telepon, yaitu Blackberry 5810 yang memakai sistem Java 2 Micro Edition (J2ME). Dengan bermodalkan sistem operasi tersebut, ternyata membuat Blackberry belum mampu bersaing dengan kompetitor yang lebih populer pada masa itu.
Hingga masuknya Mike Lazaridis, sebagai CEO RIM dengan idenya yang cemerlang hingga menghadirkan Blackberry OS yang terbukti mampu membawa Blackberry mencicipi kesuksesan sebagai smartphone terbaik dunia di tahun 2000-an. "Oh we'll never rewrite the OS. It would be too risky.", ujar Mike saat itu.
Namun sejak April 2010, Mike memiliki ide untuk mengganti Blackberry OS dengan QNX yang pada saat itu sudah digunakan sebagai sistem di mobil mewah keluaran Audi, Porsche, dan Jaguar. Jadi, apakah kamu siap memiliki perangkat Blackberry 10?
Blackberry 10 Menggunakan Platform QNX Teranyar
4/
5
Oleh
Unknown