Bukan rahasia bahwa ponsel Android sangat rentan terjangkit malware. Salah satu sebabnya adalah kebijakan Google yang diterapkan pada Play
Store dalam menyeleksi aplikasi yang masuk. Sebuah aplikasi hanya akan
dibuang dari Google Play Store saat aplikasi tersebut telah merugikan
user atau terbukti sebagai malware. Hal ini tentu saja berbeda dengan
kebijakan Apple di App Store yang memberlakukan sistem sangat ketat
dalam proses masuknya sebuah aplikasi ke App App Store hingga bisa
didownload oleh user. Selain itu App Store juga menjadi satu-satunya
rujukan untuk mendapatkan aplikasi iOS (non-jailbreak) sehingga keamanan
lebih terjamin.
Munculnyaperingatan FBI kemarin (16 Okt) menjadi teguran bagi Anda pengguna Android smartphone untuk lebih berhati-hati dalam memilih aplikasi atau install aplikasi untuk perangkat Android Anda. Tak hanya memberikan peringatan, pihak FBI juga memberikan sejumlah tips yang diharapkan bisa melindungi perangkat Android dan smartphone pada umumnya dari serangan malware.
1. Saat membeli sebuah smartphone, Anda perlu mengetahui fitur-fitur dari perangkat tersebut, termasuk default setting. Anda tidak perlu mematikan semua fitur di ponsel Android demi untuk meminimalkan serangan malware.
2. Tergantung dari tipe ponsel yang Anda pakai, ada versi OS yang menyediakan encryption. Enkripsi tersebut bisa Anda pakai untuk melindungi data pribadi jika suatu ketika ponsel hilang atau dicuri.
3. Dengan terus berkembangnya pasar aplikasi untuk perangkat mobile, Anda perlu membaca terlebih dahulu review dari aplikasi yang akan Anda download, baik dari developer maupun review dari komunitas.
4. Pelajari dan mengerti permissions yang ada dalam sebuah aplikasi yang muncul saat Anda akan mendownloadnya.
5. Anda perlu memproteksi ponsel Android menggunakan passcode. Cara ini merupakan langkah paling dasar untuk memberikan pengamanan pada ponsel Anda. Selain passcode, Anda juga perlu mengaktifkan fitur screen lock setelah beberapa menit dalam mode tidak aktif.
6. Gunakan aplikasi anti malware/virus untuk Android smartphone yang Anda pakai. Carilah aplikasi antivirus yang mampu membantu melindungi Android smartphone dari aplikasi abal-abal dan malware.
7. Waspadalah dengan aplikasi yang mengaktifkan Geo-location. Aplikasi semacam itu akan mampu melacak lokasi dimanapun Anda berada. Aplikasi ini bisa saja merupakan sarana pemasaran bagi perusahaan produk/jasa tetapi sangat mungkin dimanfaatkan oleh pihak lain untuk mengikuti keberadaan Anda untuk keperluan jahat.
8. Jailbreak atau rooting Android dipakai untuk menerobos sejumlah batasan yang diberikan vendor atau opsel dalam Android. Dengan rooting maka Anda akan bisa mengontrol semua bagian di Android smartphone yang Anda pakai. Meski demikian perlu diingat bahwa rooting seringkali mengorbankan security dan meningkatkan kemungkinan masuknya malware ke Android. Saat sebuah aplikasi dijalankan dalam level “unrestricted” atau “system” dalam rooted Android, artinya Anda memberikan ijin pada apliakasi yang dimaksud untuk mengontrol semua bagian Android smarpthone tersebut.
9. Jangan pernah mengoneksikan Android smarpthone ke WiFi yang tidak Anda kenali. Jaringan WiFi yang tidak Anda kenal bisa saja merupakan cara licik untuk mengakses perangkat Andrioid Anda. Cara itu dipakai untuk mendapatkan informasi yang tertransfer antara perangkat Android yang Anda pakai dan server.
10. Jika Anda memutuskan untuk menjual perangkat Android yang Anda pakai saat ini, pastikan Anda terlebih dahulu melakukan wipe/reset to factory default. Hal ini perlu dilakukan untuk menghindari adanya data pribadi yang tertinggal dalam ponsel.
11. Android smartphone membutuhkan update untuk bisa menjalankan aplikasi dan firmware. Jika Anda menolak update ini maka resiko terkena hack semakin tinggi dibanding smartphone yang menerima update resmi.
12. Hindari klik link atau download software dari sumber yang tidak Anda kenal.
13. Atur tindakan pencegahan dalam setting koneksi internet seperti yang Anda lakukan pada komputer.
Itulah tindakan pencegahan dan cara Melindungi ponsel Android dari bahaya malware seperti yang disarankan oleh divisi IC3 dari FBI.
Munculnyaperingatan FBI kemarin (16 Okt) menjadi teguran bagi Anda pengguna Android smartphone untuk lebih berhati-hati dalam memilih aplikasi atau install aplikasi untuk perangkat Android Anda. Tak hanya memberikan peringatan, pihak FBI juga memberikan sejumlah tips yang diharapkan bisa melindungi perangkat Android dan smartphone pada umumnya dari serangan malware.
1. Saat membeli sebuah smartphone, Anda perlu mengetahui fitur-fitur dari perangkat tersebut, termasuk default setting. Anda tidak perlu mematikan semua fitur di ponsel Android demi untuk meminimalkan serangan malware.
2. Tergantung dari tipe ponsel yang Anda pakai, ada versi OS yang menyediakan encryption. Enkripsi tersebut bisa Anda pakai untuk melindungi data pribadi jika suatu ketika ponsel hilang atau dicuri.
3. Dengan terus berkembangnya pasar aplikasi untuk perangkat mobile, Anda perlu membaca terlebih dahulu review dari aplikasi yang akan Anda download, baik dari developer maupun review dari komunitas.
4. Pelajari dan mengerti permissions yang ada dalam sebuah aplikasi yang muncul saat Anda akan mendownloadnya.
5. Anda perlu memproteksi ponsel Android menggunakan passcode. Cara ini merupakan langkah paling dasar untuk memberikan pengamanan pada ponsel Anda. Selain passcode, Anda juga perlu mengaktifkan fitur screen lock setelah beberapa menit dalam mode tidak aktif.
6. Gunakan aplikasi anti malware/virus untuk Android smartphone yang Anda pakai. Carilah aplikasi antivirus yang mampu membantu melindungi Android smartphone dari aplikasi abal-abal dan malware.
7. Waspadalah dengan aplikasi yang mengaktifkan Geo-location. Aplikasi semacam itu akan mampu melacak lokasi dimanapun Anda berada. Aplikasi ini bisa saja merupakan sarana pemasaran bagi perusahaan produk/jasa tetapi sangat mungkin dimanfaatkan oleh pihak lain untuk mengikuti keberadaan Anda untuk keperluan jahat.
8. Jailbreak atau rooting Android dipakai untuk menerobos sejumlah batasan yang diberikan vendor atau opsel dalam Android. Dengan rooting maka Anda akan bisa mengontrol semua bagian di Android smartphone yang Anda pakai. Meski demikian perlu diingat bahwa rooting seringkali mengorbankan security dan meningkatkan kemungkinan masuknya malware ke Android. Saat sebuah aplikasi dijalankan dalam level “unrestricted” atau “system” dalam rooted Android, artinya Anda memberikan ijin pada apliakasi yang dimaksud untuk mengontrol semua bagian Android smarpthone tersebut.
9. Jangan pernah mengoneksikan Android smarpthone ke WiFi yang tidak Anda kenali. Jaringan WiFi yang tidak Anda kenal bisa saja merupakan cara licik untuk mengakses perangkat Andrioid Anda. Cara itu dipakai untuk mendapatkan informasi yang tertransfer antara perangkat Android yang Anda pakai dan server.
10. Jika Anda memutuskan untuk menjual perangkat Android yang Anda pakai saat ini, pastikan Anda terlebih dahulu melakukan wipe/reset to factory default. Hal ini perlu dilakukan untuk menghindari adanya data pribadi yang tertinggal dalam ponsel.
11. Android smartphone membutuhkan update untuk bisa menjalankan aplikasi dan firmware. Jika Anda menolak update ini maka resiko terkena hack semakin tinggi dibanding smartphone yang menerima update resmi.
12. Hindari klik link atau download software dari sumber yang tidak Anda kenal.
13. Atur tindakan pencegahan dalam setting koneksi internet seperti yang Anda lakukan pada komputer.
Itulah tindakan pencegahan dan cara Melindungi ponsel Android dari bahaya malware seperti yang disarankan oleh divisi IC3 dari FBI.
13 Cara Melindungi Ponsel Android dari Bahaya Malware
4/
5
Oleh
Unknown